Kamis, 27 September 2012

hujan malam ini,


dini hari aku terbangun, seakan ada yang memanggil. aku terdiam,
mencoba mendengarkan dengan seksama, namun tak ada lagi suara yang seakan tadi memanggil.
aku coba kembali menarik sarungku, menyelimuti tubuhku untuk mencoba kembali lelap.
namun rasanya ada yang janggal, dan seolah ada yang memanggil lirih.
aku duduk di tepi kasurku, dan akhirnya melangkahkan kakiku keluar.
seolah ada yang menarikku untuk melangkah keluar rumah,
udaranya dingin, lembab dan ada sensasi tersendiri dalam hati, 

ada yang datang, ya ada yang datang, firasatku mengatakan.

aku terdiam di balkon, dibawah langit malam aku memandang keluar, melihat kemerlip malam Denpasar.
dalam diam aku terhanyut dalam lamunan, antara satu hal dan lainnya, banyak, terlalu banyak, sepertinya otakku butuh ditenangkan.

aku tertegun, dan terkejut,
ketika aku merasa ada sensasi dingin di tanganku,
dan basah.
aku arahkan kepalaku ke atas,
dan kemudian wajahku disapu guyuran air...

hujan,

ya,, hujan telah datang.
aku tersenyum, engkaukah yang tadi memanggilku?
ada kebahagiaan membuncah ketika wajahku mulai basah oleh dinginnya air.
seketika aku menarik nafas dalam,
ada aroma tanah basah, ada aroma daun basah,
dan kelembaban ini, sangat menenangkanku...

selamat datang wahai hujan, selamat datang.
janganlah engkau hanya berkunjung sebentar,
mari duduk bersamaku, bercengkerama dengan segala resahku,
mari tenangkan gundahku, dengarkan bisikanku,
selamat datang hujan, 
kerinduanku, akan selalu bersamamu.

selamat datang, hujanku, ku tak akan merasa sendiri lagi tanpamu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar