Sekarang saya ada di kampung Pinai,
18 km ditarik garis lurus dari jalan aspal trdekat, atau sekitar 30 km bila
menyusuri jalan setapak. Disini kebanyakan warganya adalah penambang lokal. Dan
barang tambangnya adalah emas.
Seperti di semua tempat, ada
golongan pekerja dan ada golongan pemilik modal. Pekerja adalah orang yang
menambang dengan alat seadanya dan kadang bekerja untuk pemilik modal. Sedang
pemilik modal, menambang dengan peralatan lengkap dan seringkali mempekerjakan
orang.
Perolehan? Jelas
rata-rata pemilik modal yg menang dalam jumlah perolehan. Dan kadang, masih ada
konflik memperebutkan areal lahan. Sebuah konflik yg tidak berimbang.
Saya termenung
lama memperhatikan mereka, sebuah pencarian dan kerja keras demi mendpatkan
sesuatu yang berharga.
Yang harus saya pahami,sesuatu yang
berharga akan ada banyak yang mencari, dan mungkin memperebutkan. Dimana posisi
saya?? Sepertinya masih mencari modal untuk menjemput "the precious".
dan harus saya pahami,
tidak hanya saya yang merajut jalan pada dia. Ada lagi yang juga menuju
dirinya. Apakah jalan saya akan dimudahkan? Ataukah akan menemui rintangan dan
kompetitor yang mencapai dirinya lebih dahulu?
Sebuah
perjalanan, sebuah jarak yang tidak pendek. Perjalanan ini, adalah jarak yang
diniatkan untuk meretas dan merintis rajutan jalan untuk menjemput dia yang berharga.
Apapun yang
terjadi dalam perjalanan ini, tiap langkah yang diambil masih melanjutkan niat
yang sama, masih digerakkan oleh semangat yang sama, masih untuk mimpi
sederhana yang sama, dan kepada wanita yang sama,..
Seperti setahun yang lalu.
Serumit apapun rajutan jalan
ini akan terus kulanjutkan hingga aq dapat menjemputnya,
atau..
Hingga orang lain yang menjemputnya terlebih dahulu dan dia menjadi mahramnya.
Pinai,
07-06-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar