Selasa, 13 Januari 2015

K.A.M.E.R.A

berawal dari kegiatan yang dipaksakan, akhirnya mulai menikmatinya. awalnya saya sedikit jengah untuk melakukan pengamatan burung, dikarenakan sebelumnya saya berkutat dengan reptil dan amfibi. bahkan selama kuliah hampir tidak pernah memperhatikan burung, kecuali saat praktikum sistematika hewan.
akhirnya setelah setahun, dan beberapa kali melakukan bird-watching, rasanya mulai menikmati kegiatan ini. setiap mendengar suara burung, atau ada burung sepintas lewat hati langsung penasara, siapa itu???
daaaannn.. kegiatan ini membawa ke arah pandangan baru, dulu, kamera adalah hal yang secukupnya saja buat saya.
pertama beli kamera adalah saat mendapat hibah dana penelitian, dengan kebutuhan untuk melakukan dokumentasi baik kegiatan ataupun spesimen yang ditemukan.
beli kamera kedua saat di kalimantan.
kenapa?
karena kamera pertama rusak laaaahh...

waktu itu sedang di pedalaman Meratus di kalimantan selatan, perjalanan yang menakjubkan, karena bertemu hal-hal yang tak pernah aku sangka bisa ketemu.
masuk ke dalam hutan primer, bertemu pohon yang dirangkul 9 orang baru tersambung, dan pastinya faunanya, amazing. terlebih amfibinya.
Salah satu padang rumput bekas huma dengan background bukit yang telah dilewati

lokasi camp pertama di gunung paku, ndak nemu aliran sungai besar, hanya aliran kecil tapi dipastikan mengalir lancar dan bukan hanya jalan air hujan

saya sangat antusias setiap kali bertemu amfibi, kapan lagi coba saya akan ketemu mereka kan?
sampe gerimis pun saya berani keluarkan kamera, padahal nggak ada pelindung anti air. berbekal antusias aja.
saat itu di akar pohon ada genangan air, dan setelah diperhatikan ada mahluk kecil sedang berenang di tepiannya, yup. katak.
sontak saya keluarkan kamera dan mengambil foto-foto, sampe kemudian tidak bisa lagi karena memori penuh.
dalam posisi jongkok setelah mengambil gambar, saya letakkan kamera di pangkuan, kemudian mencoba meraih wadah di tas untuk mengambil memori tambahan, tapi tidak sampai.
refleks saya berdiri menggapai kantong tas, daaaaaaaannnn... plung.
kamera masuk ke air. mati.
setelah itu, sisa perjalanan serasa hampa.
banyak hewan bagus, walau akhirnya setiap kali pinjam kamera teman, tetap aja rasanya ga mantap karena bukan kamera sendiri.

Ini Chaperina fusca, foto terakhir yang diambil oleh kamera pertamaku

akhirnya belilah kamera yang kedua, thanks to my brother Ari, yang langsung merogoh kocek begitu mendengar kameraku mati, dan perjalanan masih dua bulan lagi. sebenernya kamera yang sama ama yang sebelumnya, bedanya cuma warnanya aja,yang pertama warna silver sedangkan yang kedua ini warna biru cerah.

well, sebenarnya ndak ada masalah dengan kamera ini, dari 2011-2014 menemaniku nggak ada masalah. belum pernah sekalipun error. 
very impressive.
namun, akhirnya kembali ke cerita awal.
burung ndak seperti reptil dan amfibi bro, kalo reptil dan amfibi tinggal tangkep, bisa pake tangan, trus di foto dari deket.
lha kalo burung?
ngedeket aja uda flaaaaaaaaaaaaaayyyyyyy (alay).
akhirnya, dari yang semula kepengen, akhirnya masuk ke kategori, ke bu tuh an.
aku butuh kamera yang bisa mendokumentasikan burung, yang jelas zoomnya harus kuat.

pertama kepincut ama seri DSLR blabla dengan lensa 70-300mm, tapi setelah dikalkulasi, hampir 30jeti noh. ngerogoh kocek dalem-dalem kalo mau beli, tapi cukup ga uangnya?
akhirnyaaa... ada prioritas yang lebih tinggi dari kamer itu, ada wanita yang harus aku bahagiain dulu, baru ngebahagiain diri sendiri, hoho
akhirnya, keinginan punya kamera dikandaskan.
eeeehhh....trus keinget, setaun lalu ketemu sama anak ITB yang nenteng kamera prosumer seharga seperenam dari harga DSLR yang mau dibeli, trus coba cari varian lain, akhirnyaaa... dapetlah satu model yang bikin kepincut pengen punya, yang utamanya zoomnya kuat, jadi bisa buat dokumentasi burung.
sooo.. jadi beli kamera? ^^

Minggu, 27 Oktober 2013

26 10 2013

Semoga, 26102013 menjadi titik tolak yang baik untuk proses dan hasil yang baik dan menjadi berkah bagi kami.. barakallah... amin. :)

Jumat, 25 Oktober 2013

Pria dengan kemampuan super

Sebenarnya mau bilang kalo waktu jadi berasa amat lamaaaa... tapi mengingat saya adalah orang yg memiliki kemampuan super jadi yaaa.. gajadi deh.
Kekuatan super saya adalah dapat ketiduran dalam tempo sangat singkat. Bales sms jam 21.37
Sms masuk lagi jam 21.43 uda maklep... super sekali.. (nada mario teguh).

Rabu, 09 Oktober 2013

Serpihan bunga tidur

Serpihan bunga tidur

....
X: mas beneran ga punya uang buat kita pinjam?
K:wah ga ada kak,uang sudah saya kirim semua ke istri.
X: ooo...

....
K: mi,kirimin bi dong,bi ga pegang uang nih...
A: berapa bi?
K: hehe dikit aja buat pegangan.

....
X: pak,minggu depan kita mancing ke laut yuk
K:waduh... istri ada minta ditemenin mberesin taman
X:yaahhh...

....
X: pak nda ke ke kantin?
K: enggak, makan dikantor aja.
X: woooo pasti ibu bikinin bekal ya?
K: hahaha iyaa... :)

....
X:jadi pak, bisa kan bawa pulang dulu peralatan ini?
K: nanti ya saya tanya istri dulu
X: haha itu istri apa bos sih?
K: dia majikanku,hahaha

Dan selalu tersenyum geli dan gemas setiap akhirnya mata terbuka... ^_^,

Minggu, 29 September 2013

. . .

She said "him",not "you".
What are you? Nothing,just a silly man pretend to be special and trying to be special but are you?

And then rain come to this silly earth...

Rabu, 05 Juni 2013

Oh sudah sangat pagi rupanya,

Oh sudah sangat pagi rupanya,
gumamku dalam hati. Aku membalik badanku. Dan memperhatikan benda elektronik berbentuk segi empat itu. Melihat sudut kiri atas, tak ada notifikasi apapun. Aku beranjak duduk dan mengambil segelas air putih.

Adakah yang salah denganku?

Pikirku menyeruak di balik degup jantung yang mendesir.

Mataku kualihkan ke perangkat elektronikku yang lain.
Kuaktifkan lagi, dan kupandangi layarnya. Laporan inspeksi hari ini, telah kuselesaikan tadi begitu pulang langsung kulanjutkan untuk mengerjakan, tapi bukan itu, aku hanya ingin tetap terjaga.

Sambil jemari ini berdansa diatas tuts laptop, mataku seringkali melirik benda berbentuk segi empat itu, namun dia masih diam tak ada getaran pemberitahuan, masih tak ada balasan.

Hingga kuputuskan mengakhiri malamku.

Adakah aku bersalah dan membuatnya jengkel?

Kututup laptopku dan memutuskan memejamkan mata, namun pedas rasanya mata ini.
Entahlah, aku tak tahu terasa pedas karena terlalu lama memandang layar kah atau karena sebenarnya belum ingin menutup malam.

Kembali kuraih benda bersegi empat itu,
12.37

Aku letakkan dan kubalik badanku membelakanginya.
Mataku nanar menatap langit-langit kamar, segala memori terbersit di mata.
Segala rekaman yang dapat kuingat, mundur beberapa jam yang lalu, hingga beberapa hari lampau.

Adakah yang terlewat olehku?
Pernyataan yang tidak kutanggapi,
Pertanyaan yang belum kujawab,
Atau momen dirinya yang tidak aku perhatikan?

Kubalik badanku menghadap kiri.
Tanganku meraih balpoin di lantai, dan jemarikupun berdansa dengan balpoin
Sementara fikirku berdansa tak tentu arah.

Adakah aku bersalah padanya?
Tiba-tiba leher terasa tercekat.

Hingga aku sadar, 
Oh sudah sangat pagi rupanya,
Dan aku beranjak duduk mengambil segelas air putih.

Kemana janjiku untuk selalu ada untuknya?
Kemana janjiku untuk selalu membuatnya tersenyum?
Tiba-tiba mata ini terasa panas mengingat janjiku untuk diriku sendiri.
Kemana janjiku untuk selalu menguatkannya?

Aku menarik nafas dalam, sambil duduk di tepi peraduan.
Kupandangi jemari kakiku, tapi fikirku ada jauh di atas kepalaku.

Adakah aku terlalu sibuk dengan diriku?
Adakah aku terlalu tenggelam dalam keasyikanku sendiri?
Bila demikian, kemana janjiku untuk selalu menghadirkannya di tiap aktivitasku?

Aku ingat, di sisi jendela siang kumenatap langit, tapi bukan birunya langit yang membuatku tersenyum,
Senyum manisnya dalam ingatanku lah yang membuat tersenyum

Aku meraih benda bersegi empat itu,
Kubariskan beberapa kata, dan kukirimkan lewat angin

Selamat malam kekasih,


03.12
662013

Sabtu, 18 Mei 2013

aku lelaki

aku adalah seorang pria
yang akan menjadi kuat, dan lebih kuat lagi.

aku adalah seorang pria
aku berdiri diatas kedua kakiku
dan akan bergantung dengan kedua tanganku

aku adalah seorang pria
tatapan mataku akan seteduh lautan biru
tapi juga setajam elang

aku adalah seorang pria
aku menguasai pikiranku

aku ini seorang pria
yang akan menghadapi hambatan dan tantangan dengan gagah
yang akan setegar karang
sekokoh gunung

namun aku juga pria
yang memiliki hati terbuat dari darah dan daging

aku seorang pria
yang bisa sakit hatinya

walau aku seorang pria,
ijinkan aku menundukkan wajahku,
menenangkan pikiranku,
menentramkan hati yang bergejolak

Tuhan,
pria ini tak sekuat apa yang dikatakan
pria ini lemah.
pria ini memiliki hati yang rapuh
ketenangan pikirnya hanya setenang angin di musim gugur,
seketika menjadi badai di musim dingin
ketegaran karangnya dapat dipatahkan ombak
kekokohannya akan tersapu hujan

Tuhan,
Engkau tahu apa yang tak dia tahu
Engkau tahu tercekatnya tenggorokan ini
Engkau tahu suara yang diam di mulut ini.
Engkau tahu bergolaknya badai di hati ini

Tuhan,..
Tolonglah pria lemah ini,..

5/18/13/11.58